Selasa, 08 Desember 2015

// // Leave a Comment

Tuhan Tidak Dapat Mengadakan Mujizat (Part 1)

Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. (Markus 6:5)

Selama beberapa hari ini, ayat ini terus muncul dalam benak saya. Dan yang menjadi pertanyaan saya adalah “Mengapa kok bisa, Yesus yang adalah Tuhan, tidak dapat mengadakan satu mujizatpun? Apa yang terjadi? Bukankah Dia Tuhan? Bukankah Dia berkuasa?

Maka saya pun memutuskan untuk menyelediki ayat tersebut. Ternyata ayat tersebut merupakan penggalan dari sebuah kisah dalam Markus 6:1-6 yang mengisahkan kepulangan Yesus ke kampung halamanNya di Nazaret. Dalam cerita tersebut saya menemukan jawaban dari rasa penasaran saya.

Sangat menarik kalau kita baca, bahwa dikisahkan bahwa ketika Yesus mengajar di kampung halamanNya sendiri, Ia ditolak oleh orang-orang disana. Mereka tidak menerima apa yang Ia ajarkan bahkan mereka marah dengan Yesus.

Kisah ini semakin tambah menarik karena Alkitab dengan sangat jelas menyebutkan alasan mereka menolak Yesus dan pengajaranNya. Ayat 2-3 berkata “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.”

Ketika saya membaca ini, Tuhan mengajarkan saya beberapa hal yang sangat luar biasa.

Hal PERTAMA yang saya pelajari adalah Mereka menolak Yesus BUKAN KARENA APA YANG DIKATAKANNYA, melainkan karena LATAR BELAKANGNYA. Sebenarnya tidak ada masalah dengan pengajaran Yesus, namun yang menjadi masalah adalah LATAR BELAKANG Yesus yang mereka tahu sebagai anak seorang tukang kayu. Mereka menolak Dia karena LATAR BELAKANG & MASA LALUNYA.

Pertanyaannya bukanlah kita juga sering demikian? Mari kita jujur kepada diri kita sendiri, berapa kali kita menolak seseorang yang mungkin saja Tuhan kirim dalam hidup kita, karena kita mengetahui LATAR BELAKANG atau MASA LALUNYA? Berapa sering dari kita yang men-judge seseorang berdasarkan latar belakang dan masa lalunya yang kita pernah tahu? Bahkan lebih parahnya, kita mencoba meramalkan bahkan mencoba menentukan masa depan seseorang berdasarkan masa lalunya.

Saya percaya bahwa masa lalu seseorang memang dapat mempengaruhi masa depan seseorang. (Ini akan saya bhs dalam share saya yg lain). Namun saya juga percaya bahwa masa lalu seseorang TIDAK menentukan MASA DEPANNYA.

Saya percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, bahkan ketiga, terlepas dari apapun kesalahannya. Saya sendiri juga orang yang punya banyak kesalahan, namun saya dapat menjadi seperri sekarang ini, karena ada orang-orang yang TETAP PERCAYA kepada saya, ada orang-orang yang TETAP MEMAAFKAN saya, ada orang-orang yang bahkan TETAP MEMBERIKAN SAYA KESEMPATAN memperbaiki kesalahan saya dan yang paling penting, ada orang-orang yang TETAP DAPAT MELIHAT POTENSI YANG TUHAN TARUHKAN DALAM HIDUP SAYA, terlepas dari buruknya masa lalu saya.

Terkadang ada juga orang-orang yang memang Tuhan kirimkan untuk menegur, menasehati bahkan memberikan jawaban atas masalah kita, namun ketika kita mulai melihat masa lalu orang tsb dan berkata “Siapa lu? Masa lalu lu aja seperti itu” atau “Gak usah sok menasehati gw, tau apa lu, keluarga lu aja masih belum bnr” maka sama seperti kisah tersebut, saat itu juga Tuhan TIDAK DAPAT BERBUAT MUJIZAT apapun dalam hidup kita. Sungguh sangat ironi apabila kita mengalami hal tersebut

So, saya encourage kita untuk tidak memandang rendah dan menolak seseorang hanya berdasarkan masa lalunya. Dan saya juga mengencourage Anda yang mungkin memiliki masa lalu yang buruk, gelap bahkan berantakan, jika Engkau sudah menyerahkan semuanya itu kepada Tuhan, jangan lagi dihantui oleh masa lalu, namun berjalan tegak dan jika memang Tuhan mengutusmu untuk menyampaikan sesuatu kepada seseorang, sampaikan saja. Sisanya urusan Tuhan.

Salam Hangat, 


Morris 'Strongeagle'

0 komentar:

Posting Komentar